Date: 08/16/2022
Type: Community Starter Workshop
Location: Depok, West Java
Trainer: Yuni Ifayati
Participants: 120
Community Starter Workshop ini diadakan di SMP Islam Fitrah Al Fikri, Depok, Jawa Barat dengan jumlah peserta 120 siswa dan 20 guru. Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan sekolah untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di lingkup sekolah. Pada hari pertama, kami belajar tentang klasifikasi sisa konsumsi yang dihasilkannya dan pemahaman tentang sampah organik dan unorganik.
Pada hari kedua, kami berfokus pada sisa konsumsi plastik yang kemudian bisa dikelola/diselamatkan menjadi ecobrick.
Plastik sisa konsumsi diperoleh dari rumah siswa dan bank sampah. Sebulan sebelum berkegiatan, kami mensosialisasikan kegiatan ini dan meminta orang tua untuk mengumpulkan plastik bekas kemasan apa saja yang di rumah. Siswa kemudian membawanya ke sekolah dan dikumpulkan oleh panitia.
Untuk lokasi workshop, semula kami memilih out door. Namun, ternyata kegiatan kam berbenturan dengan kegiatan unit lain. Akhirnya, kami berkegiatan di aula sekolah (indoor namun cukup luas).
Saat presentasi, kami menggunakan materi/slide terupdate dengan infokus yang cukup besar terlohat oleh peserta.
Kegiatan dimulai dengan paparan/presentasi dan dilanjutkan dengan praktek membuat ecobrick. Siswa kami kelompokkan menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok didampingi oleh dua orang guru.
Guru yang bertugas sebagai pendamping, sebelumnya telah mengikuti starter workshop juga sehingga mereka juga memiliki pengalaman membuat ecobrick dengan benar. Guru pendamping (sengaja) tidak membuat cobrick pada saat workshop, namun fokus mengarahkan dan mendampingi siswa secara teknis.
Dikarenakan siswa kami adalah level SMP, kami memilih botol dengan volume kecil yaitu 330ml untuk mendapatkan kesan pertama bahwa membuat ecobrick itu bisa dilakukan dengan mudah dan benar. Siswa bersemangat membuat dan mengidentifikasi plastik halus dan kasar dengan baik. Bahkan beberapa siswa inklusi kami juga berhasil membuat dengan berat minimal 110gr.
Selanjutnya, hal yang menarik adalah pada saat presentasi. Siswa kami cukup antusias dalam diskusi (kami menyediakan participation board sebagai penyemangat, yang aktif mendapatkan poin, hehehe). Hal yang cukup mengesankan adalah mereka mampu memahami bahwa berecobrick adalah last options yang dilakukan setelah mereka mengupayakan secara maksimal untuk mengurangi penggunaan plastik dalam keseharian mereka (diskusi ini muncul saat slide — lalu apa yang bisa kita lakukan?)
Pada saat penulisan dengan cat, siswa cukup kesulitan menulis nomor seri dengan cat
Sebagai orang dewasa, kami perlu menjadi role model yang baik bagi siswa kami terkait menjaga lingkungan. Apa yang kami lakukan, dilihat oleh anak. Artinya, kami perlu berkoordinasi lanjut dengan sekolah bahwa kegiatan bertemakan longkungan, bukan hanya sekadar event/momentum tetapi harus mewujud dalam prilaku keseharian seluruh warga sekolah.
View this Training on Ecobricks.org
Learn more about our Trainings at www.Ecobricks.org/trainings
Follow us on Facebook at www.facebook.com/ecobricks.org
Follow us on instagram at www.instagram.com/ecobricks.plastic.solved
Indonesia,